Dampak Perubahan Iklim terhadap Risiko Banjir di Indonesia
Dipublikasikan pada 25 Jun 2025 | Oleh Admin | Kategori: Perubahan Iklim

Apa Hubungan Perubahan Iklim dan Banjir?
Perubahan iklim mempengaruhi pola cuaca global, termasuk di Indonesia. Salah satu dampak yang paling nyata adalah meningkatnya curah hujan ekstrem dalam waktu singkat, yang menyebabkan kapasitas sungai dan sistem drainase tidak mampu menampung debit air — memicu banjir.
Fakta:
-
Menurut BMKG, curah hujan ekstrem di Indonesia meningkat dalam dua dekade terakhir.
-
Suhu permukaan laut yang lebih hangat meningkatkan penguapan dan kelembaban udara, sehingga memperbesar potensi hujan deras.
Data dan Tren Banjir Terkait Iklim
Banjir besar seperti yang terjadi di Jakarta, Semarang, dan Kalimantan kerap dikaitkan dengan perubahan pola cuaca. Fenomena La Nina dan pemanasan global memperparah potensi banjir dengan memperpanjang musim hujan dan mempercepat siklus badai tropis.
Contoh Kasus:
-
Banjir bandang di NTT tahun 2021 disebabkan oleh badai tropis Seroja yang kekuatannya dipicu oleh pemanasan laut.
-
Banjir rob di pantura Jawa semakin parah karena naiknya permukaan air laut.
Dampak bagi Masyarakat
-
Sosial: Pengungsian massal, kehilangan tempat tinggal, terganggunya sekolah dan layanan kesehatan.
-
Ekonomi: Gagal panen, kerusakan infrastruktur, hingga kerugian usaha kecil dan menengah.
-
Kesehatan: Peningkatan penyakit akibat air seperti diare, leptospirosis, dan demam berdarah.
Apa yang Bisa Dilakukan?
-
Adaptasi Infrastruktur:
-
Pembangunan sistem drainase yang tangguh.
-
Peningkatan kapasitas tampungan air dan revitalisasi sungai.
-
-
Pemanfaatan Teknologi:
-
Peringatan dini berbasis data satelit dan model iklim.
-
Integrasi data banjir dan cuaca ekstrem dalam perencanaan kota.
-
-
Pelibatan Masyarakat:
-
Edukasi tentang perubahan iklim dan kesiapsiagaan bencana.
-
Pengelolaan ruang terbuka hijau dan kawasan resapan air.
-